GMP

Warga Heboh! Gumpalan Busa Hitam Berbau Menyengat Serbu Permukiman di Subang

 

Subang, Jawa Barat – Warga Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, dibuat geger oleh kemunculan gumpalan busa berwarna hitam yang beterbangan di area persawahan hingga masuk ke permukiman, pada Senin (28/10/2025).

Awalnya, warga mengira busa tersebut merupakan awan hitam yang terbawa angin dan turun ke permukaan. Namun setelah diamati lebih dekat, gumpalan tersebut ternyata berupa busa pekat berwarna hitam yang menempel di atap rumah, jalan, serta tanaman warga.
Rekaman berdurasi sekitar 30 detik yang memperlihatkan fenomena itu viral di media sosial. Dalam video terlihat busa berwarna gelap beterbangan di udara dengan aroma menyengat.

Rohim (45), warga setempat, mengaku busa tersebut menimbulkan bau tak sedap dan rasa gatal ketika bersentuhan dengan kulit.

“Awalnya dikira asap kebakaran, tapi pas didekati ternyata busa hitam. Bau banget, seperti limbah pabrik,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).

Sejumlah warga menduga busa tersebut berasal dari limbah cair industri yang dibuang tanpa pengolahan memadai, mengingat di sekitar wilayah tersebut terdapat beberapa pabrik kimia dan tekstil.

BMKG Pastikan Bukan Fenomena Alam
Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menegaskan bahwa fenomena tersebut tidak berkaitan dengan aktivitas atmosfer.

“Gumpalan busa hitam yang terlihat di langit Subang bukan berasal dari proses cuaca atau pembentukan awan. Secara ilmiah, awan terbentuk dari uap air melalui proses kondensasi yang bisa diidentifikasi lewat citra satelit dan radar cuaca,” jelasnya.
DLH dan Polisi Lakukan Penelusuran

Menanggapi keresahan warga, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang segera menurunkan tim ke lokasi untuk mengambil sampel dan melakukan uji laboratorium.
“Kami sedang menunggu hasil analisis laboratorium untuk memastikan kandungan dan sumber asal busa tersebut. Warga diimbau tetap tenang dan menghindari kontak langsung,” kata Kepala DLH Subang, Dedi Supriatna.

Sementara itu, hasil penyelidikan kepolisian mengungkap fakta baru. Kapolsek Patokbeusi, Kompol Anton Indra Gunawan, menyebut bahwa busa hitam tersebut berasal dari salah satu perusahaan di Kabupaten Karawang.

“Benar, berdasarkan pengecekan kami, busa itu berasal dari pabrik di Karawang. Peristiwa terjadi saat hujan deras dan angin kencang, sehingga busa terangkat dan terbawa ke wilayah Subang,” ujarnya.

Anton menambahkan, berdasarkan keterangan perusahaan, limbah cair tersebut sudah melalui proses pengolahan sesuai standar operasional (SOP) dan tidak mengandung zat berbahaya.

Masalah Lingkungan Berulang
Kejadian ini menambah daftar panjang persoalan pencemaran lingkungan di kawasan industri Subang, terutama di jalur Pantura yang kerap menjadi lokasi pembuangan limbah B3 ilegal. Masyarakat berharap pemerintah dan pihak berwenang memperketat pengawasan terhadap aktivitas industri agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Di era serba cepat seperti sekarang, masyarakat sangat perlu informasi yang akurat dan dari sumber terpercaya. Agar selalu update berita terkini tanpa terkendala paket inernet, pastikan kamu menggunakan aplikasi GaleriPay — solusi cerdas aplikasi beli paket internet murah, pulsa, hingga voucher digital dengan harga terbaik.

Sumber: Kumparan

Exit mobile version