
Denpasar – Aksi tak pantas enam mahasiswa Universitas Udayana (Unud) yang mencemooh korban bunuh diri berinisial TAS berujung fatal. Mereka resmi dipecat dari seluruh jabatan organisasi mahasiswa (ormawa) di kampus tersebut.
Empat di antaranya adalah pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud. Mereka yakni Kepala Departemen Eksternal Maria Victoria Viyata Mayos, Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis, dan Pendidikan Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama, Wakil Kepala Departemen Minat dan Bakat Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana, serta Wakil Kepala Departemen Eksternal Vito Simanungkalit.
Keempatnya telah menerima surat Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari kepengurusan Himapol FISIP Unud.
“Dengan ini, Himapol FISIP menyatakan akan menindak tegas serta memberikan sanksi seberat-beratnya, yakni Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH), kepada seluruh anggota Himapol FISIP Universitas Udayana Kabinet Cakra yang terbukti melakukan tindakan amoral tersebut. Kami menegaskan bahwa oknum yang bersangkutan secara resmi tidak memiliki keterkaitan dengan pihak kami,” tulis pernyataan resmi Himapol FISIP Unud di akun Instagramnya, dilihat detikBali, Sabtu (18/10/2025).
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP Unud juga mengambil langkah serupa terhadap Putu Ryan Abel Perdana Tirta, mahasiswa angkatan 2023 yang menjabat sebagai Ketua Komisi II.
“Maka, dengan ini kami menyatakan bahwa, yang bersangkutan di atas telah DIBERHENTIKAN SECARA TIDAK HORMAT dan resmi dinyatakan tidak menjabat lagi sebagai anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana periode 2025/2026,” tulis pernyataan DPM FISIP Unud di laman Instagramnya.
Tak hanya dari FISIP, sanksi tegas juga dijatuhkan kepada mahasiswa lintas fakultas. Leonardo Jonathan Handika Putra, mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) angkatan 2022 yang menjabat sebagai Wakil Ketua BEM FKP, ikut diberhentikan tidak dengan hormat.
“Berdasarkan keputusan Rapat Pengurus Inti kami mencabut status keanggotaan Saudara selaku Wakil Ketua BEM dari BEM FKP Universitas Udayana Kabinet Sinergi Cita Udayana Tahun 2025. Sebab Saudara telah melakukan pelanggaran berat berupa pelanggaran Kode Etik Mahasiswa. Untuk itu, saudara kami berhentikan tidak dengan hormat dari kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana Kabinet Sinergi Cita Udayana Tahun 2025,” tulis surat pemberhentian yang diunggah di akun Instagram @bemfkp_unud.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa dunia kampus seharusnya menjadi ruang belajar, bertumbuh, dan saling menguatkan. Empati dan kepekaan terhadap kondisi mental sesama mahasiswa adalah nilai yang wajib dijaga bersama — jauh lebih utama daripada sekadar jabatan organisasi atau popularitas.
Untuk menciptakan lingkungan perkuliahan yang sehat, produktif, dan saling mendukung, transparansi dan keteraturan juga diperlukan dalam berbagai aktivitas mahasiswa, termasuk urusan organisasi dan kebutuhan digital harian. Di sinilah teknologi dapat membantu banyak hal.
GaleriPay, aplikasi resmi dari PT Galeri Multi Payment, hadir untuk mempermudah kebutuhan pembayaran digital mahasiswa. Dengan sistem yang aman, fitur yang rapi, serta dukungan stok pulsa yang lengkap dan stabil, GaleriPay menjadi solusi praktis untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya itu, GaleriPay juga dikenal sebagai aplikasi jual pulsa terbaik bagi mahasiswa yang ingin transaksi cepat, transparan, dan bisa dikelola kapan saja.
Sumber : Detik